Memahami Arti Leadership yang Sesungguhnya

Tidak ada arti kepemimpinan yang dapat dirumuskan secara lengkap untuk mengabstraksikan perilaku sosial atau perilaku interaktif manusia di dalam organisasi yang memiliki regulasi, struktur tertentu, dan misi yang menyeluruh. Meski demikian, ada satu definisi yang mampu mewakili dan dapat dijadikan rujukan berkenaan dengan kepemimpinan. Locke (1997) menjelaskan bahwa kepemimpinan merupakan suatu proses menggerakkan (inducing) orang lain menuju sasaran bersama.

Maksud dari definisi tersebut adalah rational concept, yakni kepemimpinan itu hanya ada dalam proses relasi dengan orang lain (para pengikut). Apabila tidak ada pengikut, maka tidak ada yang disebut pemimpin. Dalam definisi ini, tersirat premis, bahwa para pemimpin yang efektif harus mengetahui cara membangkitkan inspirasi dan relasi para pengikutnya. Kepemimpinan itu sebuah proses. Agar mampu memimpin, seorang pemimpin harus melakukan sesuatu karena kepemimpinan tidak lebih dari sekadar menduduki suatu otoritas. Walaupun posisi otoritas diformalkan, yang mungkin akan mendukung proses kepemimpinan, tetapi sekadar menduduki posisi tersebut tidak membuat seseorang otomatis layak disebut sebagai seorang pemimpin. 

Secara singkat, bisa dirumuskan bahwa leader by action but leader not by position mengandung arti bahwa kepemimpinan itu tidak harus terikat pada suatu posisi, jabatan, atau kedudukan belaka. Hal yang terpenting adalah apakah sikap dan perbuatannya mampu menunjukkan bahwa ia seorang pemimpin sesuai dengan profesi dan keahliannya. Dengan begitu, ia akan mampu membawa anggota atau masyarakatnya untuk mencapai tujuan bersama.