Beranda AKAR, Meneropong Kepemimpinan Berbasis Kearifan Lokal

AKAR, Meneropong Kepemimpinan Berbasis Kearifan Lokal

Oleh, Editor
4 bulan yang lalu - waktu baca 3 menit
Buku AKAR karya Iip Hidajat

Buku “AKAR: Model Kepemimpinan Berbasis Kearifan Lokal” ini mencoba untuk mendeskripsikan konsep-konsep kepemimpinan tradisional yang tersimpan dalam sejumlah naskah kuno. Dari kajian-kajian terhadap kepemimpinan lokal. Pada tataran lokal, sumberinspirasi dalam hal kepemimpinan dapat dilihat dari pola pikir, perilaku, dan tindakan karuhun yang  jejak-jejaknya  terekam dalam sumber sejarah. Tidak sedikit, gagasan-gagasan karuhunyang masih relevan dengan keadaan saat ini. Kita dapat mengetahui gagasan, perilaku, dan tindakan karuhun yang bijaksana melalui kajian-kajian naskah kuno, sebagai salah satu alat pewarisan budaya. Misalnya, naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian (SSKK), menjelaskan tugas-tugas manusia dalam  kehidupan sosio-politiknya, termasuk kewajiban dan hak seorang raja atau pemimpin.

 

Akan tetapi,  gagasan atau  konsep  kepemimpinan yang dirumuskan, dilaksanakan, dan dikembangkan oleh para karuhun terkadang sulit untuk dipahami karena ditulis dalam aksara dan bahasa kuno. Oleh karena  itu, diperlukan peran  filolog agar naskah-naskah kuno tersebut dapat dibaca dan dipahami isinya. Dengan begitu, naskah tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman kepemimpinan yang berbasiskan kearifan lokal.

 

Buku yang berhalaman 190 halaman dengan sampul keras (hard cover) ini mencoba untuk mendeskripsikan konsep-konsep kepemimpinan tradisional yang  tersimpan dalam  sejumlah naskah kuno. Dari kajian-kajian terhadap model kepemimpinan lokal, terangkumlah gaya kepemimpinan masyarakat Sunda yang adil linuhung (berbudi halus dan ramah), karismatik (sopan/dekat dengan rakyat), atikan (berpendidikan, visioner, dan solutif), dan rancingeus (cakap)  yang kemudian disingkat menjadi AKAR. Keempat model kepemimpinan itulah yang dideskripsikan secara ringkas dalam buku ini.

 

Memang, seperti yang terangkum di dalam buku ini, mengabstraksikan konsep kepemimpinan di lingkungan budaya Sunda bukanlah pekerjaan yang mudah. Banyak hal yang menjadi kendala sehingga deskripsi-analisisnya bisa jadi masih perlu diperdalam lagi. Namun, dengan bantuan dari berbagai pihak, kemudahan dalam mendeskripsikan dapat dilakukan.


Seperti yang telah disampaikan di atas, Penulis (Iip Hidayat)
menuangkan gagasan tersebut dengan judul AKAR pada buku ini, yang merupakan singkatan dari konsep tulisannya ini.

 

• Adil Linuhung yang berarti model kepemimpinan yang berbudi halus dan ramah;
• Karismatik yang berarti model kepemimpinan yang sopan sekaligus dekat dengan rakyat (merakyat);
• Atikan yang berarti model kepemimpinan yang bersosok pembelajar tulen (berpendidikan), visioner, dan solutif
• Rancingeus  yang berarti model kepemimpinan yang cakap serta andal.
 

Konsep kepemimpinan tersebut telah diimplementasikan oleh para karuhun dan berhasil membawa kejayaan serta kesejahteraan bagi rakyatnya. Tentunya, buku dengan desain sampul bernuansa teduh (yaitu, berwarna hijau dan kuning keemasan) dengan gambar sebuah mahkota Binokasih Sanghyang Pake (mahkota yang berasal dari Kerajaan Sumedang Larang) ini dapat menjadi pintu pembuka bagi masyarakat Sunda, khususnya para pemimpin, untuk menggali lebih dalam lagi berbagai hal yang terkait konsep-konsep kepemimpinan berbasiskan kearifan lokal. 

Keterangan Buku:

Penulis: Iip Hidayat
Penerbit: Bitread Publishing
Editor Ahli:
Popong Otje Djunjunan (Ceu Popong; tokoh Jawa Barat)
Prof. Dr. Nina Herlina Lubis, M. S (Guru Besar Ilmu Sejarah FIB UNPAD)
Sampul: soft cover 
Isi: 190 hlm.
Kertas: bookpaper
Ukuran: 17,6 x 25 cm

Bila ingin lebih tahu  lebih lanjut tentang buku ini silakan kunjungi halaman ini

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.